Kamis, 29 Maret 2012

Almas, Makhluk Legenda dari Mongolia


Almas adalah "Orang Liar" dari Mongolia" mahluk setengah manusia dan setengah hewan yang hidup di Pegunungan Altai di Mongolia selatan, Kaukasus dan Pegunungan Pamir di Asia Tengah. Mahluk ini digambarkan sebagai hewan seperti manusia setinggi antara lima dan enam kaki (1,5m-1,7m) Tubuh ditutupi rambut cokelat kemerahan, dan tampilan wajahnya seperti manusia pada umumnya. Para ilmuwan mencatat bahwa deskripsi yang luar biasa mirip dengan deskripsi Neanderthal.

Tentang Neanderthal
Neanderthal atau Neandertal, adalah anggota genus Homo yang telah punah dan berasal dari zaman Pleistosen. Spesimennya ditemukan di Eropa dan Asia Barat dan Tengah/. Neanderthals dapat diklasifikan sebagai subspesies manusia (Homo sapiens neanderthalensis) atau spesies yang berbeda (Homo neanderthalensis). Jejak proto-Neanderthal pertama muncul di Eropa 600.000–350.000 tahun yang lalu.
Pada situs-situs arkeologi Uluzzian (salah satu kelompok etnis dalam keluarga besar Neanderthal) di Italia Selatan telah ditemukan beragam peralatan hidup sehari-hari yang digunakan oleh Neanderthal. Peralatan tersebut meliputi alat memancing, berburu, proyektil, serta perlatan lain dari tulang dan batu. Hal ini menunjukkan bahwa Neanderthal mampu berinovasi dan membuat teknologi baru. Neanderthal berpisah dari garis evolusi manusia sekitar 500.000 tahun yang lalu dan lenyap dari muka bumi sekitar 30.000 tahun yang lalu. Beberapa spekulasi yang diduga berkaitan dengan kepunahannya adalah Neanderthal mati dibunuh oleh manusia modern, atau Neanderthal punah karena Homo sapiens lebih banyak dan aktif bereproduksi. Spekulasi lainnya adalah tiga kali letusan gunung berapi sekitar 40.000 yahun yang lalu di daerah Italia dan Pegunungan Kaukasus telah menyebabkan kepunahan Nanderthal

Penampakan Mahluk Almas 
Spekulasi keberadaan Almases mungkin awalnya mahluk legendaris ini hanya dongeng saja, tetapi masyarakat sering sering melihat penampakan mahluk tersebut, jejak ditemukan, dan interpretasi tradisi asli lama (antropologis) telah dikumpulkan menandakan keberadaan mahluk ini.Almases muncul dalam legenda masyarakat setempat, yang menceritakan kisah penampakan dan interaksi manusia-Almas sejak beberapa ratus tahun. Ternyata makhluk nomaden yang sering berpindah dari desa ke desa, sering menampakan diri kepada para petani dan penduduk desa setempat.
Beberapa gambaran tentang Almases sering ditafsirkan di dalam buku obat-obatan Mongolia.

Antropolog Inggris, Myra Shackley mencatat dari buku ini berisi ribuan ilustrasi dari berbagai kelas hewan (reptil, mamalia dan amfibi), namun tidak satu binatang mitologis tunggal seperti yang diketahui dari buku serupa dari Eropa di abad pertengahan bahwa Semua makhluk tersebut masih hidup hingga kini (termasuk Almases).

Catatan Sejarah Tentang Pertemuan Dengan Almas

Penampakan Almases pernah tercatat di abad ke-15. Pada 1430, Hans Schiltberger mencatat pengamatan pribadi tentang makhluk-makhluk dalam jurnal perjalanannya ke Mongolia sebagai tawanan Mongol Khan . Dia mencatat bahwa Almasty dimasukkan sebagai entri dalam buku medis Tibet , bersama dengan ribuan hewan dan tumbuhan lain yang hidup hingga kini. Schlitberger mengamati makhluk Almas dan menggambarkan mereka (Almases) sebagai "Orang Liar berbulu" / Hairy Wildmen.
Nikolai Przhevalsky

Pada 1871, Nikolai Przhevalsky, seorang ahli geografi Rusia, mengamati binatang. Przhevalsky berada di ekspedisi yang didanai Rusia dengan 10 orang lainnya. Perjalanan mereka ke Mongolia dimaksudkan sebagian sebagai misi mata-mata (Cina sedang mengalami pemberontakan besar kaum Muslim pada saat itu) dan sebagian dari proyek pemetaan perbatasan Rusia-Cina. Ia memperkirakan bahwa ia menemukan ada hewan beratnya sekitar 200-an kilogram dan dapat berlari sekitar 60 km per jam, apakah ini Almesty..???.

Dilaporkan juga pertemuan dengan Almasty jenis kelamin laki-laki pada tahun 1941, tak lama setelah invasi Jerman ke Uni Soviet. Menurut cerita, makhluk agak mirip dengan Zana ditemukan di kawasan Pegunungan Kaukasus oleh detasemen Tentara Merah di bawah kendali seorang Letnan Kolonel Vargen Karapetyan. Menurut Karapetyan, binatang itu sangat mirip manusia, tapi serba tertutup, rambut gelap. Almasty ini pernah di interogasi oleh pihak tentara karena tidak memiliki kemampuan berbicara maka, binatang itu akhirnya dibunuh. 
Ivan Ivlov's mencatat observasi kelompok keluarga Almas pada tahun 1963. Ivlov, seorang dokter anak, memutuskan untuk mewawancarai beberapa pasien anak di Mongolia , dan menemukan bahwa banyak dari mereka juga melihat Almases. Tampaknya bahwa baik anak-anak Mongol maupun Almas muda, sama-sama takut kalau mereka saling bertemu. sopir Ivlov juga mengklaim telah melihat para Almases.

Peneliti Rusia Alexei Sitnikov pernah bepergian ke Kake Tonee pada tahun 1993, ketika itu ia dan tim menemukan mahluk Almas. Sitnikov berada di sebuah ekspedisi untuk mencari seekor ular raksasa. Kelompok peneliti baru saja mulai perjalanan mereka justru berjumpa dengan mahluk Almas. Ketika mereka menyeberangi sungai dengan rakit, ketika itu mereka melihat seorang laki-laki ditutupi dengan bulu kemerahan mengintai di seberang sungai. Pria itu membuat suara sedikit mendengus dan kemudian dia bergegas lari ke hutan . Sitnikov mulai mengejar. Tapi mereka tidak menemukan makhluk tersebut tetapi menemukan jejak kaki di pasir pantai. Kondisi cuaca sangat cerah dan jelas. Makhluk itu sangat jelas terlihat Sitnikov dan beberapa dari tim peneliti lainnya.

Ciri - Ciri Almas
Foto kontroversial Almas Yang Diambil tahun 1955
Ciri-Ciri Almas: Kepalanya agak berbentuk segitiga. Makhluk itu memiliki mata kecil, hidung lebar, dan ada celah di mulutnya. Leher tidak terlihat, dan itu tampak seolah-olah leher bersatu dengan bahu. Mahluk ini memiliki dada yang kuat.

Spekulasi muncul bahwa Almases adalah populasi yang berkaitan dengan manusia Neanderthal sementara yang lain telah berspekulasi bahwa Almases adalah bagian spesimen Homo erectus. Dan Spekulasi lainnya bahwa Almases berkaitan dengan Yeti dari pegunungan Himalaya, yang lebih dekat ke kera daripada manusia
.
Ilustrasi Almas Mongolia

0 komentar:

Posting Komentar